Review Film Children Who Chase Lost Voices From Deep Below

Hasil gambar untuk children who chase lost voices
Hoshi o Ou Kodomo adalah sebuah anime karya Makoto Shinkai yang bercerita tentang petualangan seorang anak bernama Asuna di sebuah negeri bernama Agartha. Alkisah, Asuna adalah seorang anak perempuan yang diasuh oleh ibu yang bekerja sebagai seorang perawat. Karena bapaknya sudah meninggal, ibu Asuna harus bekerja ekstra keras dan mengambil shift panjang dari pagi sampai malam untuk menghidupi dirinya dan Asuna.
Alhasil Asuna jarang ketemu ibunya. Ibaratnya, pagi-pagi Asuna bangun ibunya udah berangkat dan pas pulang sekolah ibunya belum pulang kerja. Asuna ini ramah banget sama orang dan biasa mandiri. Masak sendiri, masak sendiri, main sendiri, dll.
Asuna yang sehari-hari sendirian itu, suka banget bermain di atas sebuah tebing di gunung. Untuk mencapai tempat itu Asuna harus melewati rel kereta yang panjang, berlarian di hutan-hutan kecil, dan menyapa binatang-binatang di sekitar sana. Asuna punya tempat rahasia berupa gua kecil di dekat tebing itu yang udah kayak rumah baginya. Di gua itu Asuna menyimpan berbagai keperluannya. Dari mulai buku-buku kesukaannya, mainan-mainan, sampe kotak p3k. Lengkap! Oh iya, dengan bermain di gunung itu pulalah Asuna jadi ketemu Mimi, seekor kucing lucu yang jadi satu-satunya kawan bagi Asuna.
Waktu kecil sebelum meninggal, sang bapak ngasih sebuah batu kristal untuk Asuna. Dengan batu kristal itu, Asuna sering mendengarkan suara-suara  dengan sebuah peralatan radio sederhana. Suatu hari, Asuna mendengar melodi yang aneh dari siaran radio random itu.
Belakangan ini, di desa tempat Asuna tinggal dikabarkan sering ada binatang buas seperti beruang yang menyerang warga. Untuk itu guru Asuna meminta murid-muridnya untuk berhati-hati dan pulang bersama. Tapi Asuna yang selalu pergi ke gunung setiap pulang sekolah menolak ketika ditawari temannya untuk pulang bersama. Saat berjalan di pinggir rel kereta api, tiba-tiba saja binatang buas berupa aneh datang dan menyerang Asuna. Saat Asuna hampir ditelan binatang itu, datanglah seorang pemuda yang menyelamatkan Asuna dan berhasil membunuh monster itu.
Pemuda bernama Shun itu, akhirnya berteman dengan Asuna. Mereka mendengarkan radio bersama dan makan sandwich buatan Asuna. Shun bercerita bahwa ia berasal dari sebuah negeri bernama Agartha. Si akhir hari ketika matahari hampir tenggelam, Shun memberikan sebuah ‘blessing’ berupa kecupan di kening Asuna. Asuna yang malu langsung berlari pulang sambil mengatakan pada Shun bahwa besok ia akan datang lagi dan menemui Shun. Tanpa Asuna sadari bahwa itu hari pertama sekaligus terakhirnya bertemu dengan Shun. Besoknya, Asuna diberi tahu oleh ibunya bahwa telah ditemukan sesosok mayat lelaki dengan luka dibalut sapu tangan milik Asuna. Lalu Asuna ingat sapu tangannya yang digunakan untuk membalut luka di lengan kanan Shun. Asuna syok.
Saat di sekolah, ada seorang guru baru yang mengajar di kelas Asuna. Guru baru bernama Morisaki itu bercerita tentang negeri Agartha, negeri kematian. Mendengar nama Agartha Asuna ingat Shun. Asuna penasaran dan datang menyambangi guru itu di rumahnya dan meminta agar diberi tahu lebih lanjut bagaimana caranya supaya ia bisa pergi ke Agartha. Asuna ingin pergi ke Agartha untuk menemui Shun. Morisaki bercerita bahwa Agartha dijaga oleh sekumpulan makhluk bernama Quetzalcoatls dan sebuah batu kristal dibutuhkan untuk membuka pintu menuju Agartha.
Setelah bercerita, Morisaki menyuruh Asuna pulang. Tapi bukannya pulang, Asuna pergi ke atas tebing dan bertemu seorang lelaki mirip Shun berdiri di situ. Asuna keukeuh merasa bahwa ia adalah Shun. Tiba-tiba, muncul semacam helikopter dengan sekelompok orang bersenjata yang disebut The Arch Angels menyerang Asuna dan lelaki mirip Shun itu. Komandannya menangkap Asuna dan menggunakan kristal milik Asuna untuk membuka gerbang menuju Agartha. Diikuti oleh lelaki mirip Shun, Asuna dan komandan itu masuk ke Agarta. Kemudian, si komandan membuka helmnya. Ternyata ia adalah Morisaki, guru Asuna. Dan lelaki mirip Shun adalah adik Shun yang bernama Shin. Morisaki menyatakan bahwa ia datang ke Agartha untuk bertemu dan membawa istrinya yang sudah meninggal kembali ke dunia. Shin menyuruh Asuna dan Morisaki kembali ke dunia atas dan meninggalkan mereka. Asuna dan Morisaki tidak mengindahkan kata-kata Shin dan tetap berjalan menuju Agartha lebih dalam lagi.
Di situlah awal dari petualangan Asuna dan Morisaki untuk bertemu orang-orang penting bagi mereka di Agartha. Di sana Asuna bertemu dan menyelamatkan Manna (anak kecil yang bisu setelah ibunya meninggal) dan Shin, serta dikejar-kejar gerombolan makhluk aneh bernama Izoku yang ingin membunuhnya. Persahabatan antara Asuna, Shin, Manna dan bahkan Morisaki tumbuh. Di ujung petualangan mereka Asuna mulai mempertanyakan apa tujuannya datang jauh-jauh ke Agartha. Morisaki yang akhirnya sampai ke lembah orang mati (Finis Tera) membutuhkan nyawa seseorang sebagai tumbal jika ingin istrinya kembali. Tiada pilihan lain, hanya Asuna yang ada di sana. Tapi Shin yang berhutang nyawa dari Asuna, diburu waktu dan harus melawan Morisaki untuk menyelamatkan Asuna yang telah berubah wujud menjadi Lisa, istri Morisaki.
Berhasilkah Shin menyelamatkan Asuna? Berhasilkah Morisaki membawa istrinya kembali hidup? Bagaimana kehidupan mereka setelah kejadian ini? Tonton aja. Heart-warming. Anime ini membawa pesan bahwa perpisahan itu pasti datang. Entah bagaimana caranya. Bisa lewat kematian, atau lewat jalan lainnya. Kita tidak bisa mengubahnya. Kita harus mampu melepaskan orang yang dikasihi untuk pergi dan melanjutkan hidup dengan baik. Menjaga kehidupan kita yang ditinggalkan orang-orang itu. Karena hidup adalah sebuah ‘blessing’. Rahmat.

Credit: https://nourygagarin.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar